Advertisement

Minggu, 17 Mei 2009

Hakekat Mimpi

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia
(NIDJI,2008)


Kalimat pembuka dari lagu tema film Laskar Pelangi tersebut saat ini telah menjadi slogan yang sangat populer dan seperti layaknya hal-hal populer lainnya,kalimat sakti ini bisa jadi akan berubah menjadi basi dan tak lagi berkekuatan menggugah nurani. Kondisi ini akan sangat mungkin terjadi bila kita sendiri tidak memahami apa hakekat dari mimpi itu sebenarnya.

Biasanya kita enggan berbicara tentang mimpi karena konotasi makna dari kata ini dalam bahasa Indonesia seringkali cenderung negatif dan bersifat untung-untungan. Sehingga kita lebih akrab dengan antipati dari pada menerima. Coba kita melihat arti kata ini dari sisi yang berbeda; mimpi bisa diartikan sebagai sebuah posisi pikir dimana kita meletakkan wilayah arah tujuan hidup kita. Naa,,karena mimpi adalah posisi pikir maka dia memiliki kekuatan untuk menggerakkan seluruh energi yang kita miliki untuk mewujudkan hal abstrak tersebut menjadi hal yang konkret,nyata, visual dan bisa dinikmati oleh pemilik mimpi tersebut.Mimpi ibarat tujuan dimana kita nanti akhirnya berarah.

Ibarat orang yang tengah melakukan perjalanan maka hal utama yang mesti dia miliki adalah tempat yang hendak ditujunya!Tanpa menetapkan tujuan perjalanan maka kita hanya akan berputar-putar tak tentu arah. Mungkin tempat yang kita tuju itu tidak kita pahami secara mendalam.Tak apa,,itu lebih baik daripada kita sama sekali tidak tahu kita mau kemana!!!
Trus... kalau ita tersesat?!Orang yang paham dimana tempat itu akan menunjukkan arah yang harus kita ambil. Bisa jadi kita tersesat jauh,tapi kita akan selalu memuju ke arah yang kita maksudkan. Mungkin perjalanan kita memutar karena kita tak memiliki pengetahuan yang mumpuni tetang wilayah yang kita jelajahi. Bisa jadi kita bahkan melewati jalan yang sama untuk beberapa kali, tapi hal itu hanya akan membuat kita semakin tahu wilayah jelajah yang tengah kita lalui dan yang pasti kita jadi menyadari kesalahan kita.

Hal ini akan sangat berbeda bila kita tidak tahu tujuan perjalanan yang tengah kita lakukan atau yang hendak kita lakukan. Saat kita memasuki wilayah yang asing, kita bahkan tidak tahu kita sedang tersesat atau sudah sampai pada akhir perjalanan!! Saat ada orang bertanya kita mau kemana untuk berbagi ilmu tentang arah, kita juga tidak bisa menjawab karena kita juga tak tahu kita hendak kemana. Tuh kan,,kita membuat orang lain bingung dan kita sendiri juga akhirnya semakin bingung.

Seperti itulah perjalanan hidup kita bila kita tak punya mimpi. Kita seperti orang yang sedang melakukan perjalanan tapi tak tau mau kemana itu tadi..So, pertanyaan mendasarnya adalah nasihkah kita ragu-ragu untuk bermimpi??Masihkah kita didera ketakutan tentang tkemungkinan erwujudnya mimpi-mimpi kita kita itu nantinya??

Sahabat, bukankah mimpi itu indah? Bukankah mimpi itu suatu posisi pikir yang sebenarnya secara alamiah akan membuat kita bergerak dan bergerak. Dan,,bukankah mimpi itu suatu keniscayaan yang mudah dan TIDAK DIPUNGUT BIAYA!!(sahabat, ke kamar kecil saja ada tarifnya kan..). Adakah alasan lain untuk takut bermimpi kecuali sebenarnya kita tak mau bergerak, tak ingin mengeluarkan energi demi mewujudkannya...padahal itu mimpi kita sendiri!!
Lantas,sahabat, bagaimana dengan mimpi Kartini, mimpi Bung Hatta, dan mimpi-mimpi besar bangsa ini,,adakah kita sempat punya ruang waktu untuk mewujudkannya, atau waktu malah tak memiliki cukup ruang bagi kita untuk menjadi bagian dari gerakan untuk mewujudkan mimpi itu..?!
Mari, sahabat, kita masukkan
MIMPI sebagai bagian dari mimpi kita untuk Indonesia!!


BERMIMPILAH
DAN BIARKAN TUHAN MEMELUK MIMPI-MIMPIMU





(ARAI)


Uun Nurcahyanti

0 komentar:

Posting Komentar

 
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net