Ada tradisi unik dalam bulan-bulan ramadhan yang dilalui SMART. Awalnya program episode Ramadhan digunakan sebagai momentum untuk mendesain dan mengukur program-program yang hendak dan sedang dijalankan di SMART. Misalnya, Ramadhan 2004 kami mencoba untuk membuka program per materi dengan durasi waktu 2 mingguan tanpa adanya penyaringan alias Placement Test. Dan saat itu adalah 2 minggu terberat dalam kinerja tim karena terlalu beragamnya siswa dalam sisi kemampuan dan latar belakangnya sementara program yang diambil adalah program yang memerlukan pendasaran tertentu seperti misalnya materi Tenses In Function dan Degree Of Comparison.
Demikian juga dengan Ramadhan-Ramadhan berikutnya. Selalu ada hal baru dengan segala kejutan-kejutan pembelajarannya yang unik, penuh makna dan mengasyikan.
Sejak tahun 2009, ramadhan di SMART memiliki tradisi yang unik yaitu dalam bentuk komunitas siswa yang belajar di program Ramadhan dan akhir Ramadhan. Pada saat-saat Ramadhan, kelas-kelas SMART yang biasanya beragam komunitasnya, yang sering kami sebut sebagai The Truly Indonesia _Bhinneka Tunggal Ikka yang sebenar-benarnya_ mendadak berubah menjadi kelas episode Indonesia Bagian Timur. Mengapa ? Karena peserta kursus pada periode ini kebanyakan berasal dari SWISS (Sekitar Wilayah Sulawesi Selatan) dan Lombok.
Program Ramadhan memang didesain untuk temen-temen yang tidak pulang kampung dan memang biasanya teman-teman siswa yang berasal dari jauhlah yang punya tradisi itu. Dan hebatnya, tradisi tersebut ditumbuhsuburkan oleh mereka yang berasal dari wilayah timur Indonesia, sehingga kami sering menyebut periode Ramadhan dan Akhir Ramadhan sebagai Periode kelas khusus Indonesia bagian Timur yang senantiasa didominasi oleh para pejuang dari bumi Sulawesi, Maluku dan Lombok.
Masih terkenang periode Pre Grammar Ramadhan 2009 yang 65% dari wilayah timur ini, dan kebetulan sudah ‘berumur’ sehingga memiliki kemampuan di bawah rata-rata. Hal yang sangat membanggakan adalah semangat belajarnya yang luar biasa. Perjuangan kelas episode sarat emosi ini benar-benar mengharu biru. Dan periode ini ditutup dengan perpisahan fantastis yang tidak terlupakan oleh saya selaku pribadi.
Dalam perpisahan yang sarat isak tangis ini, setiap orang mengungkapkan isi hatinya, dan ada satu salam perpisahan yang tidak terus saya ingat. Ungkapan jujur dan polos ini berasal dari seorang teman siswa yang kuliah di fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan Bahasa Inggris yang ketika itu sudah duduk di semester 6, “ Meskipun saya tidak mendapat sertifikat dari SMART karena nilai saya tidak pernah lebih dari 30, tapi ada satu hal yang membuat saya sangat bangga dan bahagia. Hal itu adalah karena sekarang saya paham apa itu Noun Phrase!”
Kami pun tenggelam dalam gelak tawa yang bercampur keharuan yang dalam, karena si pemilik tutur tersebut menyatakannya dengan sepenuh hati dengan pancaran mata bangga yang luar biasa. Tak sedikit dari kami yang menitikan air mata, termasuk saya. Derai air mata seakan tak hendak berhenti.
Dalam hati kecil saya, ada rasa pedih yang tak terdefinisikan…
Subhanalloh..Allohu akbar..! Noun Phrase…? Sementara materi Noun Phrase di level ini (dulu, sekarang materi di program elementary Grammar) adalah materi Noun Phrase yang sangat sederhana dan sangat dasar. Rasa nelangsa sangat mendominasi hati saya saat itu…
Sungguh tak terbayang bagaimana materi dan metode pembelajaran di perguruan tingggi yang seringkali tidak memondasi kemampuan para mahasiswanya sementara mereka adalah para calon guru bangsa. Betapa terasa tak sepadan antara besarnya biaya kuliah yang setiap tahunnya selalu menanjak dan juga waktu yang terlewati dalam masa belajar dengan kompetensi yang didapatkan. Duhai…
Saat ini, program Akhir Ramadhan 2011, juga didominasi oleh para pembelajar dari wilayah timur Indonesia. Dan rekor yang tercipta adalah 100%! Artinya, program Primary Speaking, Pronunciation I, Elementary Grammar dan Med Class, seluruhnya berasal dari wilayah Indonesia bagian Timur. Uniknya, dari seluruh siswa tersebut, hanya satu yang berasal dari Lombok.
Inilah kelas periode Indonesia Bagian Timur!
Pare, 9 September 2011
0 komentar:
Posting Komentar